Senin, 28 Januari 2008

Bupati Resmikan 12 Kantor Lurah Senilai Rp 2,5 Milyar


KARIMUN EXPOSE - Warga yang ada dalam wilayah kelurahan yang ada di Kabupaten Karimun bisa tersenyum lega. Pasalnya, segala urusannya di pemerintahan kelurahan sudah semakin dekat dan representatif karena sebanyak 12 kantor lurah sudah selesai pembangunannya. Total pembangunan kantor lurah yang menelan angka Rp 2,5 miliyar lebih pada APBD 2007 itu sudah bisa digunakan setelah Nurdin Basirum meresmikan pemakaiannya, Selasa (22/1).

Secara simbolis bupati mersmikan 12 kantor lurah tersebut di pusatkan di kantor Lurah Teluk Air. Pemandangan kantor lurah Teluk Air yang ditunjuk sebagai perwakilan 12 kantor lurah yang diresmikan hari itu tampak begitu megah dari luarnya. Luasnya yang kira-kira 60 meter persegi ini dibangun CV Riau Abadi dengan nilai Rp 218 360 000. Halamannya luas tapi belum terdapat tanaman dan pagar. Halamannya juga masih bertanah dan belum diberi jalan berbentuk berbatuan.

Kontraktor tampaknya sudah memasang instalasi listrik di seluruh bagian ruangan kantor tersebut, tetapi sambungan listrik dari tiang listrik PLN belum tersambungkan secara resmi. Yang terlihat sambungan listriknya itu langsung tanpa melalui alat kilometer listrik. "Itu memang tidak ada di basetek-nya. Termasuk juga pagar-pagarnya," ujar Yan Indra menjawab pertanyaan wartawan perihal kekurangan kantor lurah tersebut.

Seorang tokoh masyarakat Kelurahan Teluk Air, Said Buchori yang didaulat memberikan sambutan pada acara tersebut turut mengucapkan rasa syukurnya. "Terima kasih kepada pemerintah, sekarang urusan warga kami sudah semakin mudah dan dekat," ujarnya yang disambut senyum sejumlah hadirin.

Walau Said mengakui senang dan bahagia kalau kelurahannya mendapatkan kantor baru, namun Said masih tampak belum puas dengan kondisi kantor yang belum berpagar. "Cantik sih cantik, tapi mohon dipagar pak. Ini belum ada pagarnya nih," ujarnya di atas podimun yang disambut riuh hadirin.

Hal senada diungkapkan H Ramli, Camat Buru yang salah satu kelurahannya mendapatkan kantor baru dari APBD 2007 tersebut. "Di sana juga sama, seperti yang bapak Buchori tadi bilang, alangkah baiknya kalau ade pagarnya, karena memang belum ada," ujarnya sambil nada gurau.

Dalam sambutannya Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Karimun, Yan Indra mengucapkan terimakasihnya atas kerja sama semua kontraktor selama ini, sehingga pekerjaan pembangunan kantor lurah tersebut terwujud dengan baik. "Terimakasih kepada para kontraktor semuanya. Tapi bagi yang menggunakan kantor ini bisa melaporkan ke saya kalau ada yang tidak beres, sebab masa perawatan masih ada enam bulan," ujarnya.

Yan Indra juga mengatakan kepada wartawan usai pelaksanaan peresmian tersebut, kalau pekerjaan proyek tersebut sudah sesuai prosedur dan sampai saat ini lancar-lancar saja. "Ini semua sudah melalui proses tender. Tahu tender, lelang, tahu kan lelang?" ujarnya dengan nada tinggi yang selanjutnya pergi meninggalkan wartawan untuk melaksanakan shalat Dzuhur. (poenk)

Yayasan Nainawa Peringati Hari Asyura


KARIMUN EXPOSE - Hari Asyura yang merupakan tradisi tahunan umat Islam untuk memperingtai Syahidnya Husain bin Ali bin Abu Thalib, cucu Rosululloh SAW. peringatan ini dilaksanakan pada setiap 10 Muharram tiap tahunnya, di Karimun Yayasan Nainawa memperingatinya di lapangan terbuka Yayasan Nainawa, Wonosari Kecamatan Meral. Minggu (27/1).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh Yayasan Nainawa, tokoh, alim ulama dan masyarakat Karimun serta beberapa perwakilan dari negara Irak, Iran dan negara tetangga Malaysia dan Singapura menghadiri kegiuatan hari Asyura ini.

Menurut ketua panitia pelaksanaan kegiatan ini, Embron Abdullah, kepada KARIMUN expose mengatakan bahwa di Kepulauan Riau kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. kalau di Jakarta setiap tahunnya selalu diadakan pad tiap 10 Muharram, namun karena waktunya bersamaan pelaksanaannya baru dilaksanakan minggu (27/1).

Sementara itu pembina Yayasan Nainawa Kabupaten Karimun Sayyid Agiel Alattas, menjelaskan bahwa peringatan ini merupakan milik umat Islam. Dengan tidak memandang aliran atau madzhab apapun, peringtan ini dianggap penting untuk merefleksikan kembali perjuangan seorang cucu nabi dalam membela kebenaran dan keadilan.

"Kita bersama berharap setelah pelaksanaan acara ini akan menghasilakan sebuah pembelajaran berharga dan contoh bagi kita semua, khususnya umat Islam dalam meneruskan perjuangan Imam Husain," Ujar pria yang sering di sapa Abah ini.

dalam pelasanaan kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh partai politi Karimun, Yakni Ketua DPD II Partai Golkar Drs Raja Kamaruddin dan Eriyawanto SH tokoh Partai Politik PPP. disamping itu juga hadir anggota DPR-RI dari fraksi PAN Darmayanto.

Acara yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Sayyid Salam Al Husain dari Irak, juga diisi dengan ceramah agama oleh Ustadz Hasyim Adnan dari Jakarta dan pembacaan Maqtal (sejarah perjuangan Husain) oleh Ustadz Ahmad Barqbah dari Pekalongan, Jawa Timur. (poenk)

Tenggelam Saat Memancing di Danau

* Kejang-Kejang Sebelum Jatuh

KARIMUN EXPOSE - Sabtu sore (26/1) sekitar pukul 17.30 WIB, danau bekas galian timah di depan RSUD Karimun, tiba-tiba di kerumuni orang yang kebetulan melewati kawasan tersebut. seorang ibu yang diikuti anak perempuannya lari tergopoh-gopoh sambil berteriak "cepetan kite tengok siap yang tenggelam di danau," teriaknya. spontan kejadian tersebut menjadi tanda tanya warga yang ingin tahu kenapa banyak warga yang ngumpul.

setelah di telusuri, ternyata benar ada warga sekitar yang jatuh dan tenggelam di danau tersebut. beberapa kerabat dan warga sekitar membantu ikut mencari jasad korban yang tenggelam.

dari keterangan warga sekitar yang saat itu sedang melakukan pencarian, korban yang belakangan diketahui bernama Eliyas (19) warga kapling, menjelaskan bahwa korban saat itu memancing bersama Welly yang juga warga sekitar sekitar pukul 14.00 WIB, dengan menggunakan sampan. saat tengah asyik memancing ikan gabus tersebut tiba-tiba tubuh Eliyas kejang-kejang langsung jatuh ke danau dan tenggelam.

Melihat kejadian tersebut Welly langsung berteriak minta tolong dan kebetulan ada beberapa warga yang sedang berkebun mendengarnya, kemudian langsung beberapa warga tersebut langsung menyeburkan diri ke danau mendengar Eliyas tenggelam. Namun karena kondisi danau yang dalam tubuh Eliyas tidak dapat langsung di temukan.

Selang beberapa menit warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung mendatangi tempat kejadian, nampak sebagaian warga yang pandai berenang ikut membantu mencari. Tak lama kemudian petugas dari kepolisian resor Karimun mendatangi tempat kejadian dan langsung melakukan evakuasi korban.

Welyy (13), yang merupakan saksi utama atas kejadian tersebut dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. dari awal hingga kejadian tersebut Welly menceritakan kepada pihak polisi. Welly yang merupakan tetangga korban juga menjelaskan kalau korban sempat kejang-kejang sebelum tenggelam.

"Eliyas kejang-kejang dulu, saya sempat nanyak kenapa kamu, tiba-tiba sudah jatuh ke danau dan langsung tenggelam. waktu itu kami sudah mau naik keatas untuk pulang, sampai disitu Eliyas jatuh dan tenggelam," jelas Welly sambil menunjuk tempat jatuhnya korban yang tidak jauh dari tepian danau.

Warga dan aparat kepolisian masih melakukan evakuasi hingga malam. dengan peralatan seadanya akhirnya warga menemukan tubuh Eliyas pada pukul 20.25 WIB.

Tubuh Eliyas yang tidak bernyawa tersebut langsung dibawa ke RSUD Karimun untuk dilakukan pemeriksaan, sebelum dibawa kembali ke orang tuanya yang juga tidak jauh dari danau tempat kejadian. dari hasil pemeriksaan dokter korban memang meninggal karena tenggelam karena didapati air dalam paru-paru yang keluar melalui hidung.

Ayah korban Simanjuntak, menjelaskan bahwa korban memang memiliki penyakit ayan atau yang dikenal dengan ephilepsy, namun sudah lama penyakit itu tidak kambuh. (poenk)

Nasib Korban Tabrakan Tanker Belum Jelas

*Belum Ada Keterangan Resmi dari Pihak TNI AL

KARIMUN EXPOSE - Empat korban tabrakan antara tanker berbendera Taiwan dengan sebuah kapal nelayan KM Hero yang terjadi Kamis lalu, kemarin sudah meninggalkan ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun.

Kendati tabrakan cukup dahsyat hingga membuat kapal kayu nelayan tersebut pecah berkeping-keping, namun kondisi anak buah kapal KM Hero, Latif (41), Atan (23), Supiyadi (32), dan Rahmat (33), hanya mengalami luka ringan. Sedangkan empat orang lainnya, Masran (30), Ranek (20), Kartono (30), Maswar (30) tidak mengalami cidera apapun. Hanya saja, nahkoda KM Hero Abdul Wahid alias Ahi (44) tewas dalam kejadian itu.

Empat korban yang sempat dirawat di RSUD Karimun mengalami syok dan terlalu banyak memminum air laut dan luka-luka gores. Menurut seorang keluarga kondisi mereka sudah mulai membaik dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan korban tewas, Abdul Wahid sudah dikuburkan pihak keluarnya keesokan hari.

Menurut Latif ia hanya mengalami luka gores di sekujur tubuh. Tapi mengenai pertanggungjawaban akibat kecelakaan tersebut mereka belum mengetahui harus berbuat apa. “Kita tak tahu harus bagaimana,” terangnya.

Latif kemarin sudah dapat kembali ke rumahnya di Kundur. Sedangkan mengenai kapal yang hancur berkeping-keping tersebut belum jelas apakah menjadi tanggungjawab yang menabrak atau bagaimana. Hingga kemarin, pihak korban belum mendapatkan penjelasanan apa-apa.

Begitu juga dengan santunan nahkoda yang tewas dalam kejadian tersebut. Ahi meninggalkan tiga orang anaknya yang masih kecil serta satu orang istri. Mereka selama ini hanya hidup bergantung kepada Ahi. Dengan meninggalnya Ahi dalam kejadian tersebut, pupus sudah harapan dalam memenuhi ekonomi keluarga ke depan.

“Seluruh korban yang dirawat di rumah sakit sudah kembali ke rumah masing dan Ahi juga telah dikuburkan keluarganya,” ungkap Aiptu Bustami, Kanit Reskrim Polsek Meral kepada wartawan, Sabtu (26/1).

Menurut Bustami ia turut membantu karena korban merupakan warga Meral dan juga sempat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Meral. “Kita hanya membantu korban saja,” terang Bustami.

Banting Kemudi Tanker Bisa Kandas

Semnatar itu berdasarkan analisis Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Gamat) Administrator Pelabuhan Tanjungbalai K arimun Fakhrin Riza, pada dasarnya kapal yang lebih besar lebih diuntungkan jika tengah berlayar di perairan internasional, Tentu saja hal itu juga sesuai dengan sesuai aturan lalu lintas laut.

Pasalnya, kapal tanker tersebut biasanya sudah memiliki jalur khusus untuk dilalui. Tentu saja jalurnya tersebut tidak boleh dilintasi oleh kapal-kapal lainnya yang jauh lebih kecil. “Kapal kecil harus menghindar karena kapal besar tidak mungkin menghindar dengan cepat,” terangnya.

Menurut Fakhrin, disamping sulit menghindar, kondisi seperti itu jarang sekali terjadi. “Kalau pun dia menghentikan laju kapal secara mendadak, barangkali baru satu kilometer bisa berhenti,” terang Fakhrin.

Resiko yang lebih besar, bisa saja kapal tersebut kandas atau terbalik. Lagi pula kapal tanker tersebut tentunya tidak boleh keluar jalur pelayarannya. Berlayar di Selat Malaka juga sudah ada aturannya dan tidak bisa sembarangan.

Apakah Adpel Tanjungbalai sudah menerima laporan dari korban terkait kecelakaan tersebut, Fakhrin mengaku hingga kemarin ia belum menerima satu pun laporan terkait kejadian tersebut. “Sebenarnya kejadian tersebut bukan di wilayah kita, tapi kalau ada laporan kita tetap akan menindaklanjutinya,” terangnya.

Sedangkan Dansional TNI AL Tanjungbalai Karimun Letkol (P) Arif Sumartono belum dapat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut. Arif tak dapat ditemui di kantornya. “Komandan lagi ke Tanjungpinang, ada keperluan dinas,” ungkap seorang anggota Sional TNI AL di Tanjungbalai kemarin. Menurut cerita korban tabrakan tanker versus kapal nelayan, mereka dievakuasi oleh TNI AL Tanjungbalai Karimun.(poenk)

Pengurus KPK Cabang Kecamatan Karimun Dilantik


KARIMUN EXPOSE - Pelantikan Pengurus organisasi kepemudaan Kerukunan Pemuda Karimun (KPK) cabang Kecamatan karimun, Selasa (22/1) menjadi momen pemantapan langkah pemuda, khususnya mereka yang tergabung dalam KPK untuk terus mewujudkan sikap kritis terhadap kondisi sosial masyarakat tetapi tetap terarah dan harus selalu dilandaskan intelektual.

"Supaya kita semua bisa menuju generasi karya mandiri yang membangun bumi bertuah, kita harus tetap kritis terhadap kondisi sosial masyarakat dan kebijakan pemerintah, tetapi perlu kita tekankan sikap kritis itu harus terarah yang berlandaskan intelektual," ujar Zulkhainen SH, Ketua KPK Kabupaten Karimun kepada ratusan hadirin pada acara pelantikan pengurus KPK cabang Kecamatan Karimun di gedung nasional, Selasa (22/1).

Sebagai tulang punggung pembangunan, pemuda juga dituntut untuk mandiri, tidak cengeng dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan pembangunan. "Bukan saatnya lagi kita menggunakan kekuatan fisik dalam mengatasi masalah, tetapi dnegan intelektual dan duduk bersama mencari solusi agar semua masalah bisa terselesaikan dengan baik," tambahnya.

Bupati Karimun Nurdin Basirun yang didampingi Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq yang menghadiri pelantikan acara tersebut juga mengatakan peran pemuda dalam menyokong pembangunan dinilainya sangat penting. "Jika ada sesuatu yang tidak beres dalam proses pembangunan misalnya, kita berharap sikap kritis pemuda. Bukan protes, tapi memberikan solusi atau jalan keluar atas sebuah masalah. Ini harus kita pahami dan sangat penting agar suasana Karimun tetap kondusif," ungkapnya.

Sementara itu puluhan pemuda yang tergabung dalam pengurusan KPK cabang Kecamatan Karimun dilantik dibawah sumpah Ketua KPK, Zulkhainen. Hance Rais yang terpilih sebagai Ketua KPK cabang Karimun periode 2007-2011 dalam sambutannya mengatakan akan terus mengedepankan kebersamaan di antara pemuda untuk menyongsong pembangunan ke depannya. (poenk)

Aguan di Tangkap Polisi

*Terbukti Menyimpan Shabu

KARIMUN EXPOSE – Jajaran Sat Narkoba Polres Karimun melakukan penggerebekan dan berhasil mengamankan tersangka pemilik dan pengedar sabu-sabu Aguan aliasAmat (34), di perumahan BTN Belakang Hotel Marina, Sei Lakam, Rabu (24/1).

Dalam penggerebekan yang dilaksanakan sekitar pukul 23.00 WIB, polisi berhasil menyita 0,2 gram sabu-sabu, berikut peralatan nyabu, aluminium foil, dan bong yang terbuat dari botol air mineral. Tidak mudah bagi polisi untuk mendapatkan barang bukti sabu-sabu tersebut.

Semula Aguan tidak langsung mengakui ia telah memesan sabu-sabu dari YD. Padahal sebelumnya polisi telah melakukan penyelidikan dan mengetahui bakal ada transaksi obat terlarang sejenis psikotropika di tempat tersebut.

“Aguan semula tidak mau menyebutkan menyimpan dimana barang tersebut,” ungkap Kepala Sat Narkoba Polres Karimun AKP Aries Andhi SIK menceritakan kronologis penangkapan kepada wartawan Rabu (23/1).

Menurut Kepala Polres Karimun AKBP Drs Leonidas Braksan MM melalui Kasat Narkoba Polres Karimun AKP Aries Andhi SIK, saat digerebek Aguan tengah bersama Lilik teman kencannya. Namun Lilik mengaku memang tidak mengetahui apa-apa. Polisi tidak kehilangan akal, dan mendesak agar Aguan berterus terang.

Baru lah beberapa saat kemudian, Aguan mengaku menyimpan, psikotropika golongan satu tersebut di rak piring di dalam rumahnya tersebut. “Akhirnya dia mengaku menyimpan barang tersebut di rak piring, dia langsung pergi mengambil barang itu,” ungkap Aries.

Sedangkan pengirim barang YD, berhasil lolos. Pihak kepolisian kehilangan jejak pengirim sabu yang berasal dari Batam. Aries mengatakan peredaran sabu-sabu di Karimun saat ini memang terus menjadi target polisi.

Kemarin tampak Aguan diperiksa di ruang Sat Narkoba Polres Karimun. Pria berperawakan tinggi kurus dan berkulit putih tersebut, tampak lunglai ketika diperiksa. Aries menambahkan, Aguan disangka telah melanggar Pasal 62 UU RI No 5 tahun 1997 tentang psikotropika.

“Ia diduga telah secara tanpa hak melakukan tindak pidana secara tanpa hak dan melawan hukum memiliki dan menyimpan dan membawa psikotropika jenis sabu-sabu,” terang Aries.(poenk)

Apong Akhirnya Minta Maaf Kepada Wartawan

*Terkait Perbuatan Tidak Menyenangkan Terhadap Wartawan Tribun

KARIMUN EXPOSE - Akhirnya Apong pengusaha pangkalan minyak tanah bersubsidi di Meral secara resmi meminta maaf kepada sejumlah insan pers terutama terhadap wartawan Tribun Batam, terkait pengancaman dan perbuatan tidak menyenangkan yang ia lakukannya , saat wartawan Tribun bernama M Zuhri melakukan peliputan atas dugaan penyelewengan minyak tanah bersubsidi di Meral, Sabtu (19/1) lalu.

Dalam kesempatan itu, Apong menyatakan penyesalan mendalam dan mengakui segala perbuatannya tersebut. Apong mengaku emosinya memuncak karena tempatnya tersebut sering didatangi preman dan wartawan yang tidak jelas surat kabarnya.

“Bang Zuhri waktu itu memang datang baik-baik, bahkan ketika saya gertak dia masih sempat pamit sama saya. Niat saya cuma menggertak saja, biar cepat pergi. Saya sering didatangi preman-preman dan wartawan tak jelas. Biasanya saat preman-preman itu datang begitu saya gertak dia pasti langsung pergi,” terang Apong di Mapolres Karimun, Rabu (23/1).

Permintaan maaf Apong disampaikan dihadapan beberapa wartawan yang hadir saat itu, disamping itu juga disaksikan oleh utusan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Batam yang diwakili Sekretaris Kurnia Saifullah, untuk melakukan advokasi terhadap segala yang menyangkut insan pers dalam melakukan peliputan berita, termasuk kasus pengancaman yang menimpa wartawan Tribun Batam tersebut.

Menurut Ketua AJI Batam Anwar Sadat melalui Sekretaris AJI Batam Kurnia Saifullah, wartawan dalam melakukan setiap tugas peliputan berita selalu dilindungan undang-udang, yakni UU No 40 tahun 1999 tentang Pers.

“Jadi menghalang-halangi tugas wartawan apalagi melakukan pengancaman, bisa dikenakan ancaman pidana 2 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 500 juta, hal itu terdapat dalam Pasal 4 ayat 2 dan 3 UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. Kita berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap pihak yang berhubungan dengan wartawan,” terang Saifullah yang sengaja datang ke Karimun terkait hal tersebut.

Sesuai keterangan kedua belah pihak, kejadian tersebut berawal saat wartawan Tribun Batam M Zuhri, Sabtu (19/1), hendak melakukan wawancara dengan Apong, terkait pendistribusian minyak tanah di wilayah Meral. Namun sebelum diwawancarai, begitu Zuhri memperkenalkan diri dari tribun Batam Apong langsung menjawab dengan nada emosi nahwa dirinya telah melaksanakan sesuai dengan aturan.

Bahkan wartawan tribun batam disuruh menunggu di pangkalan selama 24 jam untuk membuktikan bahwa minyak tanah dijual kepada masyarakat. Apong juga membenarkan keterangan tersebut.

Seperti yang dilansir media di Karimun bahwa Apong mengaku ia membeli minyak tanah tersebut dari agen minyak tanah (AMT) dengan pemilik Apo dengan dijual seharga Rp 2.700 per liter, padahal sesuai dengan aturan Harge Eceran Nyata (HEN) yang terpampang di plang nama pangkalan minyak tanah seharga Rp 2.525 per liter.

Saat itu Apong meminta wartawan tribun batam menanyakan langsung kepada Apo. Ketika wartawan Tribun Batam mencoba meminta izin mengambil foto lokasi usahanya, tiba-tiba saja Apong langsung emosi, sambari mengancam akan memukul M Zuhri. (poenk)

Kapal Penumpang Meledak Saat Isi Bahan Bakar

KARIMUN EXPOSE– KM Budi Jasa GT 20, kapal penumpang dengan rute Batam-Moro meledak akibat terbakar saat melakukan pengisian bahan bakar di pengisian bahan bakar minyak di Gelugur, Kelurahan Moro, Senin (21/1), sekitar pukul 14.15 WIB. Dalam sekejap kapal tersebut langsung ludes dan hanya tinggal kerangka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Penumpang yang berjumlah puluhan orang dengan tujuan Moro sebelumnya telah terlebih dahulu turun di pelabuhan setempat. Tapi sayang, anak buah kapal (ABK) Budi Jasa, Suwardi (35), yang tengah melakukan pengisian bahan bakar dan berdiri di dekat mesin kapal tersebut tersambar api hingga mengalami luka bakar yang cukup serius.

Kepala Polres Karimun AKBP Drs Leonidas Braksan MM melalui Kepala Polsek Moro AKP Burhanuddin mengatakan, penyebab terbakarnya kapal penumpang tersebut masih belum diketahui secara pasti. Polisi juga belum bisa menduga-duga, apakah terbakar akibat kecelakaan atau ada unsur kelalaian.

Menurut Burhanuddin ketika itu, kapal yang dinahkodai Usman baru saja selelsai menurunkan penumpang di pelabuhan Moro. Setelah itu, seperti biasa kapal melakukan pengisian minyak di stasiuan pengisian bahan bakar terapung.

Semula kapal akan melakukan pengisian dua drum bahan bakar. Tapi baru saja selesai mengisi satu buah drum bahan bakar, tiba-tiba saja entah dari mana muncul bunga api dan menyambar minyak tersebut.

Kontan saja, bak api disiram dengan minyak. Api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian kapal. Suwardi yang ketika itu tengah melakukan tugas mengisi bahan bakar tersebut, tak bisa berbuat apa-apa. Hingga terjadi ledakan yang diduga berasal dari drum berisi minyak. Ledakan cukup keras, hingga lidah api sempat menyambar tangan dan muka Suwardi.

Di kapal hanya ada Suwardi dan Usman, nahkoda kapal. Usman kemudian meminta pertolongan masyarakat setempat. Pertolongan pun datang dari warga sekitar. Sedangkan Suwardi yang mengalami luka bakar langsung dibawa ke rumah sakit Moro.

Api tidak sempat menjalan ke tempat pengisian bahan bakar tersebut, karena sebelum api membesar, kapal berhasil dibawa menjauh dari tempat tersebut. Kemudian warga yang menyaksikan kejadian tersebut tanpa dikomando langsung memberikan bantuan seadanya. Berikut beberapa anggota Polsek Moro juga melakukan upaya pemadaman api.

Tapi api di kapal tersebut terus membesar tanpa bisa dijinakkan. “Kita sudah berupaya bersama dengan warga memadamkan api yang membesar dengan alat seadanya. Tapi kita hanya bisa menarik kapal ke tepi, setelah api perlahan-lahan padam,” ungkap Kepala Polsek Moro Burhannudin.

Menurut Burhanuddin, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kebakaran kapal tersebut. Bangkai kapal diamankan tak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap Usman dan Suwardi serta beberapa orang saksi lainnya yang melihat kejadian tersebut.

“Kita tengah melakukan penyelidikan terkait terbakarnya kapal tersebut. Sementara kita minta keterangan nahkoda kapal dan saksi. Sedangkan ABK kapal yang mengalami luka ringan belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan pihak rumah sakit,” ungkap Burhanuddin. (poenk)

Distribusi Minyak Tanah di Karimun Tersendat-sendat


*Ada Dugaan Untuk Minyak Oplosan

KARIMUN EXPOSE – Hingga saat ini warga Karimun mengaku masih sangat sulit memperoleh bahan bakar minyak jenis minyak tanah. Padahal pemerintah telah menarapkan minyak subsidi untuk masyarakat. Kelangkaan minyak tanah bersubdisi ini sudah terjadi satu bulan belakangan ini.

Kelangkaan terbesar terjadi di Tanjung Balai, khususnya di tempat-tempat penjual minyak tanah setingkat pengecer. Banyak sebagian warga di Karimun mengaku tidak bisa mendapatkan minyak tanah belakangan ini.

Bahkan tidak sedikit warga sudah berkeliling kota Tanjung Balai untuk mendapatkan minyak tanah tersebut, namun sia-sia. Kalau pun ada harganya sangat mahal dibanding sebelumnya.

Menurut sebagian warga pengguna minyak tanah mengatakan, hal ini di karenakan distribusi minyak tanah tersebut tersendat-sendat. Sehingga dengan mudah pengecer atau pun pemilik pangkalan menaikkan harga dengan alasan langka.

“beberapa hari ini saya harus berkeliling untuk mendapatkan minyak tanah untuk keperluan rumah tangga dan jualan gorengan. Membeli di tempat biasa kadang kosong berhari-hari,” ungkap Slamet warga Kolong kepada KARIMUN expose, Jumat (25/1).

Hal tersebut dibenarkan oleh Muti’ah warga Kolong, yang menjual minyak tanah. Kelangkaan usaha menjual minyak tanah ini karena memang dari pangkalan tersendat alasannya sudah habis di beli masyarakat.

“Bahkan ada tetangga saya yang membeli minyak tanah ke Pulau Parit untuk keperluan jualan nasi uduknya. Kalau mengharap dari sini kemungkinan harus menunggu lama. Jadi harus rela berkeliling untuk mendapatkan minyak tanah,” jelas Muti’ah.

Kelangkaan minyak tanah ini, memunculkan kecurigaan warga bahwa ada beberapa pangkalan minyak tanah di Karimun yang nakal, melakukan penimbunan dan pengoplosan minyak tanah dengan bahan bakar lainnya seperti solar.

Pasalnya, menurut warga pangkalan yang memiliki izin mendistribusikan minyak tanah di Karimun cukup banyak. Bahkan setiap dua hingga tiga kali dalam semingggu pangkalan tersebut selalu melakukan pengisian minyak tanah. Namun hanya dalam sekejap minyak tanah bisa lesap dari pangkalan tersebut.

Padahal jumlah pembeli dari masyarakat setempat tidak seberapa.Dari pantauan KARIMUN expose kecurigaan warga tersebut cukup beralasan. Terutama di wilayah Kecamatan Meral, beberapa warga menduga ada beberapa pangkalan yang diduga melakukan pengoplosan minyak tanah tersebut dengan bahan baker solar.

Sumber KARIMUN expose mengatakan minyak tanah tersebut dioplos dengan menggunakan solar hasil kencing kapal-kapal tongkang di perairan Karimun dengan perbandingan 3 liter solar dioplos dengan 1 liter minyak tanah maka menjadi 4 liter solar siap jual, setelah dioplos kemudian dijual kembali ke kapal-kapal di perairan.

Kenyataan maraknya kapal kencing di perairan Karimun berdasarkan ungkapan kepolisian beberapa waktu terakhir ini. Dari data yang ada di Kepolisian sempat diungkap ketika itu polisi berhasil mengamankan sekitar 10 ton minyak hasil kencing di perairan Karimun.

Terakhir, petugas Bea Cukai Kanwil IV Dirjen Bea Cukai (DJBC) Kepri, Tanjungbalai Karimun berhasil mengamankan sekitar 10 ton minyak kencing di perairan yang sama. Saat ini kapal minyak kencing tersebut masih diamankan di Pos Ketapang Kanwil II BC di Meral.

Memang hingga saat ini, laporan upaya pengoplosan minyak solar dari minyak tanah subsidi dari masyarakat sudah masuk di kepolisian, namun dengan alasan klasik polisi masih belum menemukan bukti-bukti kuat.

Kini masyarakat lebih bertanya-tanya, apakah pihak pemerintah dan kepolisian terkesan tutup mata dengan bisnis yang menjanjikan tersebut. Masyarakat kini merasa dibodohi dengan data-data.

Namun Polisi membantah dugaan bahwa polisi terkesan tutup mata dengan permasalahan kasus tersebut. Hingga saat ini pihak kepolisian mejelaskan tetap menangani kasus ini, dengan mengumpulkan data-data.

Menanggapi adanya keluhan masyarakat dan munculnya kecurigaan mengenai pengoplosan minyak tanah bersubsidi dioplos, Kepala Polres Karimun Drs Leonidas Braksan MM mengungkapkan akan menindak lanjutinya.

Menurut Kapolres, penindakan terhadap kegiatan-kegiatan dengan minyak bersubdisi ini memang tengah menjadi pusat perhatian hingga di tingkat nasional.

“Kita akan menindak lanjuti kalau memang ada laporan terkait penyelewengan atau pengoplosan minyak tanah tersebut dari warga. Karena mengenai bahan bakar minyak ini memang tengah menjadi sorotan hingga di tingkat nasional,” tegasnya saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu.

Leonidas mengatakan bagi masyarakat yang memiliki informasi mengenai kegiatan-kegiatan khususnya terkait dengan penyelewengan bahan bakar minyak, bisa melaporkan langsung ke Polres Karimun atau ke Polsek-Polsek. (poenk)

Polisi Akan Lakukan Penyidikan

*Terkait Dugaan Penyelewengan Minyak Tanah Bersubsidi

*Apong dan Among di Periksa Polisi

KARIMUN EXPOSE – Dugaan maraknya bahan bakar solar yang di oplos dengan minyak tanah di Karimun oleh para oknum pangkalan minyak tanah, menjadi perhatian serius bagi berbagai komponen masyarakat karena upaya ini menggunakan minyak tanah subsidi bagi masyarakat. Kondisi ini sangat memperihatinkan karena masyarakat saat ini sulit mendapatkan harga minyak tanah yang murah.

Ada beberapa pangkalan minyak tanah yang diduga melakukan pengoplosan tersebut, dengan dalih sebagai penyalur minyak tanah bersubsidi. Bebepa pangkalan langsung kalang kabut bak kebakaran jenggot lantaran Pihak Kepolisian menemukan adanya dugaan penyelewengan minyak tanah bersubsidi.

Temuan ini berawal adanya laporan masyarakat tentang maraknya pengoplosan solar dengan minyak tanah. Sumber KARIMUN expose menyebutkan ada 7 pangkalan minyak tanah di Karimun melakukan pengoplosan dengan menggunakan minyak tanah bersubsidi bagi masyarakat.

Saat ini polisi melakukan pengembangan penyidikan dengan mengumpulkan data dari para agen dan pengkalan minyak tanah di karimun. Apabila di temukan indikasi tersebut, maka polisi akan segera melakukan tindakan tegas kepada para pendistribusi minyak tanah tersebut. Polisi juga telah melakukan penyelidikan kepada 2 pemilik pangkalan minyak tanah Apong dan Among. Terkait laporan dari masyarakat adanya penyelewengan data penyaluran.

Kepala Kepolisian Resor Karimun AKBP Drs Leonidas Braksan MM, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap 2 orang pemilik pangakalan minyak tanah tersebut. "menindak lanjuti laporan masyarakat kami langsung melakukan penyelidikan. kita sudah panggil 2 orang pemilik pangkalan minyak tanah untuk dimintai keterangan atas kebenaran laporan tersebut. Apabila terbukti maka kami akan langsung melakukan penyidikan," jelasnya kepada KARIMUN expose Senin (20/1).

Apong, pemilik pangkalan minyak tanah bersubsidi di Meral Senin (20/1) memenuhi panggilan polisi terkait adanya dugaan penyelewengan minyak tanah bersubsidi. Apong diperiksa secara intensif di ruang Sat Intelkam Polres Karimun. Menurut pihak kepolisian, kemarin Apong dimintai keterangan terkait penyaluran minyak tanah bersubsidi di pangkalannya. Polisi juga meminta beberapa dokumen terkait penyaluran minyak tanah tersebut

Polisi juga mem-police line (garis polisi) di gudang yang berada di pangkalan milik Apong yang berupa Rumah Toko (ruko) sekaligus sebagai tempat tinggalnya itu. Kemarin pihak kepolisian langsung melakukan pemeriksaan intensif terhadap pria beristri 4 keturunan Tiong Hoa tersebut.

.

Yang cukup mengejutkan di belakang pangkalan Apong terdapat beberapa gudang yang diduga sebagai bunker yang berisikan puluhan drum berbau minyak solar. Disamping itu terdapat slang-slang yang berhubungan dari satu gudang ke gudang yang lain. Gudang langsung menyatu dengan laut. Di belakang gudang tersebut terdapat kapal-kapal berukuran cukup besar tengah bersandar. Polisi sehari sebelumnya sempat terjun ke pangkalan tersebut, untuk melakukan pengumpulan data.

Polisi melakukan pemeriksaan terhadap Apong, setelah menerima informasi mengenai adanya dugaan penyelewengan minyak tanah. Warga Karimun mengaku sangat kesulitan mencari bahan bakar minyak jenis minyak tanah. Kelangkaan sudah terjadi dua minggu belakangan. Padahal pasokan dari tangki pengangkut minyak tanah bersubsidi tersebut rutin di lakukan.

Among, yang juga pemilik pangkalan di Meral, diperiksa secara intensif di ruang Sat Intelkam Polres Karimun, Rabu (23/1). Menurut pihak kepolisian, Among dimintai keterangannya terkait dugaan adanya penyelewengan minyak tanah bersubsidi di pangkalan yang ia miliki. Among tiba di Mapolres Karimun dengan beberapa anggota Polres Karimun pada pukul 11.00 WIB. Hingga sore Among dimintai keterangan oleh Polisi.

Among merupakan salah satu pangkalan yang cukup besar di Meral. Kuota untuk Among bisa mencapai 40 ton per bulan, dengan demikian jumlah pangkalan ternyata melebihi jumlah penduduk yang berada di sekitar wilayah pangkalan.

Warga Meral yang ditemui KARIMUN expose mengaku tidak pernah membeli minyak di tempat tersebut, alasannya karena tidak mengetahui adanya pangkalan di tempat tersebut. karena plang nama pangkalan tidak tertera. "jangankan harganya, kemana julanya minyak tanah tersebut kamipun tidak tahu. Kami biasanya beli di sana (menunjuk pangkalan Apong, yang tidak jauh dari tempat Among)," ungkap Erik, warga Meral kepada wartawan, Rabu (23/1).

Kelangkaan minyak tanah khususnya terjadi di Tanjung Balai, tempat-tempat pengecer minyak tanah. Untuk mendapatkannya terkadang harganya sangat mahal dari biasanya, bahkan beberapa warga mengaku harus menyeberang pulau untuk mendapatkan minyak tanah.

Kelangkaan ini membangun kecurigaan masyarakat tentang adanya penyelewengan minyak tanah oleh pengkalan. masyarakat beranggapan minyak tanah bersubsidi tersebut digunakan untuk oplosan solar yang dijual kepada masyarakat. Padahal menurut warga pangkalan minyak tanah yang ada di karimun cukup banyak dan tiga kali seminggu melakukan pengisian minyak tanah namun minyak tanah begitu cepat habisnya. (poenk)

Langkanya Komoditi Minyak Tanah di Karimun

* Diduga Adanya Penyelewengan Distribusi

KARIMUN EXPOSE - Penggunaan minyak tanah bagi masyarakat masih menjadi kebutuhan yang sangat penting, karena merupakan penunjang untuk kebutuhan rumah tangga. Namun kesulitan masyarakat untuk mendapatkan minyak tanah eceran masih banyak terlihat, diakibatkan tingginya harga minyak tanah yang ada di pengecer. Padahal sesuai dengan data yang ada di Karimun pasokan minyak tanah yang diberikan pertamina mencapai jutaan liter per bulan, yang disebar kepada 7 Agen Minyak Tanah (AMT). Namun hingga 2008 ini distribusi minyak tanah di Karimun masih terbilang tidak jelas.

Kendala pendistribusian minyak tanah ini masih menjadi pertanyaan besar di lingkungan masyarakat. Mungkinkah kurang adanya kontrol yang maksimal dari pemerintah atau memang ada upaya manipulasi minyak tanah sebagai kebutuhan masyarakat untuk kepentingan pribadi, sebagai bahan solar oplosan?.

Ironisnya, harga bahan bakar ini lebih mahal dari biasanya. Meskipun Pemerintah Karimun telah menetapkan harga eceran nyata (HEN) minyak tanah seharga Rp 2.525 per liter di pangkalan. Sementara harga minyak tanah di eceran mencapai Rp 3.300 hingga Rp 3.500 per liternya.

Parahnya lagi pembelian minyak tanah juga dibatasi. Masyarakat yang biasanya membeli dalam jumlah agak banyak harus rela kecewa lantaran mendapatkan harga sama dengan lainnya, Yakni Rp 5.000 per botol plastik ukuran 1,5 liter.

Yanti, Salah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kapling menjelaskan kepada KARIMUN EXPOSE, bahwa di warung tempat tinggalnya harga minyak tanah mencapai Rp 6.000 per botol plastik ukuran 1,5 liter. itupun merasa kesulitan karena terkadang kehabisan selam tiga hari.
"sekarang susah mendapatkan minyak tanah, adapun itu harganya mahal. masak segini aja enam ribu rupiah," katanya sambil menunjukkan botol plastik ukuran 1,5 liter.

Sama halnya yang dialami Usman, warga Pelipit. Biasanya Usman mendapatkan minyak tanah dari pangkalan dengan harga Rp 2.700 per liter, namun saat ini untuk keperluan jualan nasi uduknya ia harus merogoh kocek Rp 3.200 per liter, itupun harus dia beli dari pengecer. “Di pangkalan sudah tidak ada lagi. Adanya di pengecer kampung-kampung,” ungkapnya kepada KARIMUN EXPOSE.

Beberapa pangkalan yang ditemui KARIMUN EXPOSE menyatakan jarang mendapat pasokan minyak tanah lagi. karena Sebelum adanya kebijakan pengurangan pasokan secara nasional oleh Pertamina, Kabupaten Karimun mendapat alokasi sebesar 1484 Kilo liter (Kl), setelah ada penurunan alokasi, otomatis pasokan yang masuk hanya sebesar menjadi 1112 Kl. Kondisi inilah yang menggiring agen-agen penyalur minyak tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupeten Karimun.

Biasanya setiap pangkalan di Karimun mendapat quota minyak tanah sebesar 20 hingga 40 ribu kilo liter per bulan, namun masih juga kondisi kelangkaan dan kerap terjadi di masyarakat apalgi dengan harga yang sangat tinggi.

Hampir setiap pangkalan juga menyatakan tidak mengetahui kenapa minyak tanah eceran sangat mahal. Padahal setiap pangkalan sudah melakukan sesuai prosedur aturan penjualan yang ditentukan pemerintah. Kemungkinan pengecer menentukan sendiri karena alasan transportasi. "Kita sudah sesuai aturan menjual dengan harga Rp 2.525 per liter mungkin pengecer berinisiatif sendiri karena kendala transportasi," kata Apong kepada KARIMUN EXPOSE beberapa waktu lalu.

Sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab naiknya harga komoditi ini. Berbagai kalangan sempat kaget mengingat keberadaan minyak tanah di Karimun cukup melimpah sebelumnya. Bahkan saat daerah mengalami kekurangan, warga Karimun masih dapat dengan mudah mendapatkan minyak tanah.

Pangkalan yang sangat diharapkan sebagai pendistribusi ternyata sudah tidak mempunyai lagi upaya untuk memberikan dukungan bagi masyarakat. Mereka tidak lagi menjual kebutuhan warga ini dengan baik. Ada indikasi pangkalan minyak tanah memanipulasi distribusi minyak tanah tersebut, bahkan banyak dugaan minyak tanah tersebut untuk bahan solar oplosan.

Sabtu, 19 Januari 2008

Petani dan Peternak Ikan Air Tawar Bernafas Lega

* Mendapat Bantuan Pinjaman Dana BPR

* Pemerintah Dinilai Kurang Peduli

KARIMUN EXPOSE - Wajah ceria dan senyum yang lega tampak terlihat dari beberapa orang petani ikan air tawar yang mendapatkan bantuan pinjaman dana untuk kelangsungan usaha mereka. Mereka ini merupakan para petani yang selama ini mengharapkan kepedulian dari siapapun khususnya pemerintah, untuk mempermudah mendapatkan bantuan modal demi kelansungan usaha mereka.

Upaya tersebut mendapat perhatian Andi Lolo dan Risnawati istrinya, yang juga peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan perhatian. Dengan menggandeng dan Melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Duta Kepri yang berkantor di Tanjung Pinang, Dia sanggup menjadi penjamin atas pinjaman yang diberikan kepada para petani ikan air tawar yang ada di Karimun.

Program Bantuan Pinjaman dana ini telah memasuki tahap yang ketiga, setelah beberapa waktu lalu juga telah dilaksanakan pemberian bantuan dana pinjaman usaha tahap pertama dan kedua yang berjumlah 15 orang petani ikan air tawar di Karimun. Sukses pada program tahap pertama dan kedua tersebut, Rabu (9/1) kemarin, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Duta Kepri kembali menyalurkannya bantuan modal tahap ketiga, dengan 5 orang penerima bantuan masing-masing Rp 10 juta.

Kredit dengan agunan ini diperuntukan usaha kecil menengah (UKM) dan petani khususnya petani ikan air tawar yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya. Selama ini para petani merasa terabaikan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun yang belum pernah merealisasikan program pengambangan usaha kecil menengah dan peningkatan taraf hidup masyarakat kecil.

.

Beberapa masyarakat yang mendapatkan bantuan dan pinjaman dari BPR Duta Kepri ini mengaku, sudah sering mengajukan permohonan kepada pemerintah Kabupaten Karimun untuk mendapatkan bantuan modal dalam mengembangkan usahanya. namun upaya tersebut tidak pernah mendapatkan hasil yang memuaskan.

"Usaha kami sudah lama membutuhkan modal untuk pengambangan dan kita sudah ajukan ke pemerintah, baik melalui dinas koperasi dan pertanian tapi tak pernah ada bantuan modal usaha sama sekali. Tak tau apa penyebabnya padahal lahan kami sudah jelas dan kami miliki sendiri. Sudah banyak yang berhasil walau akhirnya kita dibantu kredit dari BPR (Duta Kepri) ini," ujar Darsono, salah seorang petani sayur mayur dan palawija di Pamak Selatan usai meneken akad kredit dengan pegawai BPR Duta Kepri di kediaman Andi Lolo, Anggota DPRD Kepri.

Senada diungkapkan Elfis, warga Pamak Selatan yang beternak ikan lele. Setelah mendapat kredit dari BPR, ia mengakui produksi ternak lelenya sudah mulai berkembang panennya dibanding sebelum ada modal usaha. "Kalau tak ada kredit BPR ini, hasilnya cuma bisa buat makan dan jual sedikit saja. Sekarang setelah mendapatkan bantuan ini, saya akan melakukan pengembangan lagi dan saya yakin bahwa hasilnya akan berlipat ganda dari hasil sebelumnya," terangnya

Dikatan Elfis, bahwa yang menajdi pemikiran dalam ternak lelenya adalah untuk pangannya dibandingkan bibitnya mudah dibeli. Sebelum mendapatkan bantuan dari BPR Duta Kepri, lahan ternak Ikan lele seluas 50x25 meter yang terdapat lebih kurang 12 kolam ikan lele miliknya hanya mampu menghasilkan sekitar 300 sampai 500 Kg per panen, dalam waktu sekali panen 2,5 bulan. Namun setelah ada pengembangan usaha dari modal keredit BPR dirinya yakin pada panen berikutnya 12 kolam ikan lele akan mampu menghasilkan sekitar 8 sampai 10 ton per panen.

Account Officer BPR Duta Kepri Rio Irwan Syaputra, menjelaskan meskipun puhaknya belum memiliki kantor cabang di Kabupaten Karimun, BPR Duta Kepri tetap bersedia menyalurkan kredit bagi usaha kecil menegah (UKM) di daerah ini. tentunya dengan alasan, UKM di Karimun sangat membutuhkan modal untuk pngembangan usahanya, sementara dalam setahun ini belum ada pihak lain yang bersedia menyalurkan kredit bagi usaha mereka.

"Prospeknya bagus. Di sini banyak usaha kecil yang belum tersentuh bantuan kredit. Kita berharap kedepan kehadiran kita ini dapat membantu UKM di sini agar bisa berkembang lebih baik lagi. tentuny disamping itu kita juga melakukan Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat Karimun," ujarnya.

Sementara itu, Risnawati Andi Lolo yang merupakan salah satu penggerak sekaligus penjamin dalam menggandeng BPR Duta Kepri agar bisa membantu masyarakat yang memiliki usaha kecil menegah di Karimun, saat ditemui Wartawan mengatakan hal ini dilakukannya agar taraf hidup perekonomian masyarakat karimun sedikit dapat mengalami peningkatan yang layak. (poenk)

Kondisi Kesehatan Alfaisal Memprihatinkan

* Pihak Majikan Tidak Memperhatikan

* Sesuai Aturan Harus Mendapat Santunan Puluhan Juta

KARIMUN EXPOSE - Sudah dua bulan Alfaisal (22) warga Rt.5 Rw.7 Sei Pasir, Meral Tanjung Balai Karimun berada di rumah, dengan kondisi kesehatan menurun dibanding sebelumnya, hal tersebut karena sakit yang dialaminya akibat kecalakaan kerja. Alfaisal adalah karyawan CV.Masindo Wijaya Perkasa, sub kontraktor di PT Karimun Sembawang Shipyard (KSS) mengalami kecelakaan jumat (9/11) lalu saat bekerja.

Saat ini dirinya dan keluarga hanya mengharapkan perhatian dari pihak pimpinan perusahaan tempat Alfaisal bekerja. semenjak kejadian tersebut pihak perusahaan belum pernah memberikan perhatian terhadap Alfaisal apalagi dalam masalah meringankan biaya pengobatannya.

Kecelakaan tersebut membuat tulang tangan kanannya remuk, bahkan tidak dapat beraksi apapun selayaknya tangan yang lumpuh. penderitaan ini juga menjadi pemikiran keluarga nyonya Zaidar, ibu kandung Alfaisal. Kenapa tidak selama ini Alfaisal merupakan tulang punggung keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari, menggantikan ayahnya yang telah meninggal. Meskipun hanya dengan penghasilan Rp 3.000 per jamnya.

Berawal saat Alfaisal bekerja sebagai helper fitter, kecelakaan tersebut terjadi saat Alfaisal mengambil lembaran plat besi yang beratnya sekitar 1 Ton, yang diangkat oleh forklift. Tiba - tiba plat tersebut tergelincir menimpa punggung lengan kanannya. Beruntung tangannya tidak sempat terjepit.

"Alhamdullillah saya berhasil menarik tangan saya. Awalnya tidak terasa apa - apa namun belakangan diketahui punggung lengan kanan saya ternyata terkulai dan patah," terangnya dengan nada rendah, saat ditemui KARIMUN EXPOSE di rumah kontrakannya di Sungai Pasir, Kecamatan Meral pada Kamis (10/1) kemarin.

Alfaisal menambahkan, akibat dari kecelakaaan ini dirinya tidak bisa berbuat apa - apa, hanya terbaring lemas saja dirumahnya yang berhasil dikontraknya bersama adik dan ibunya. sudah lebih kurang dua bulan dirinya tidak bekerja, untuk keluaganya masih memiliki sedikit tabungan. itupun sudah habis untuk biaya pengobatannya.

Kini Alfaisal hanya bisa pasrah terhadap nasib yang sedang menimpanya, apalagi selama ini perusahaan tempat ia bekerja seolah lepas tangan dan menutup mata. Faisal mengaku selama dirinya tidak pernah mendapatkan perhatian dan bantuan apapun dari pihak perusahaan tempatnya bekerja baik CV Masindo Wijaya Perkasa maupun PT KSS.

"pihak perusahaan tempat saya bekerja hanya mengeluarkan biaya pengobatan pertama, sedangkan selajutnya, untuk memperbaiki tangan saya yang remuk ini perusahaan terkesan angkat tangan. Bahkan sampai hasil rontgen saya tidak boleh melihatnya," ungkap Alfaisal

Padahal dokter yang menangangi dirnya mengatakan, supaya lengan kanannya tidak mengalami cacat total maka harus segera diberi pen. Berkali - kali Alfaisal, mencoba mendatangi perusahaannya, bahkan hingga menghubungi pimpinannya melalui telepon selulernya tetap saja tidak ditanggapi.

Karena kekecewaan tersebut Alfaisal melaporkan kejadian ini kepada pihak Disnaker, bukan solusi yang di peroleh Alfaisal malah kekecawaan yang semakin menambah kesakitan dirinya dan keluarga. Sampai akhirnya melaporkan kasus ini ke pihak Polsek Meral dengan harapan segala yan menjadi haknya segera dipenuhi oleh bossnya.

Senada juga disampaikan oleh Ibunda Faisal, Zaidar. bahwa ia dan anaknya sudah berusaha untuk mendapatkan pembelaan atas musibah yang dialami anaknya. baik ke pihak oemerintah daerah maupun pihak tempat anaknya bekerja, namun hasilnya masih tetap nihil.

"Saya dan anak saya pernah ke Disnaker untuk mendapatkan bantuan menyelesaikan masalah. Bukannya dibantu malah di takut-takuti di laporkan balik oleh perusahaan kepada polisi karena alasan membuat keterangan palsu. tidak satupun menerima keluhan saya dan anak saya," terang Zaidar dengan mata berkaca-kaca, sedih dengan penderitaan anaknya.

Sementara itu Anggota DPRD Karimun Jamaluddin SH, yang pada saat itu berada di kediaman korban mengaku sangat prihatin atas musibah yang menimpa Al Faisal, dan ia mendesak agar Disnaker segara melakukan tindakan dalam memperjuangkan hak - hak Faisal yang selama ini tidak didapatnya.

Ia meminta agar pihak majikan faisal dapat bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut. mengingat ketika seseorang bekerja disuatu perusahaan haruslah dilengkapi dengan asuransi, apalagi perusahaan besar seperti PT KSS, meskipun melalui sub kontraktor CV Masindo Wijaya Perkasa, jelas sekali perusahaan tersebut harus dilengkapi dengan asuransi.

Untuk itu ia meminta agar Disnaker segera menertibkan sub kontaraktor yang tidak memenuhi aturan yang ada atau bila perlu dilakukan penutupan. Bahkan Jamalludin menilai bahwa selama ini peran dan fungsi Disnaker tidak berjalan optimal dan efektik, sebab untuk menangi kasus seperti yang dialami Faisal ini saja tidak bisa teratasi. (poenk)

Jalan Santai dan Pemilihan Keluarga Sehat Bahagia

* Meperingati Hari Kesatuan Gerak PKK Ke 35

KARIMUN EXPOSE - Dalam rangka Memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke 35, tim penggerak PKK Kabupaten Karimun menyelenggarakan kegiatan jalan santai untuk keluarga Karimun dan pemilihan keluarga sehat bahagia. bertempat di pendopo halaman kediaman bupati Karimun Minggu (12/1).

Kegiatan yang diikuti oleh masyarakat umum ini dimulai pada pukul 07.00, ratusan masyarakat dengan gembira mengikuti acara jalan santai tersebut. Tidak hanya itu saja, acara jalan santai juga diikuti oleh beberapa keluarga dari kepala badan dan dinas yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun.

Kegiatan jalan santai dan pemilihan keluarga sehat bahagia diakhiri dengan pencabutan undian door prize untuk peserta, hadiah yang diberikan sangat menarik. mulai dari hadiah hiburan, Hand Phone, Sepeda, DVD Player, Televisi hingga hadiah mesin cuci di berikan kepada peserta yang beruntung. untuk keluarga sehat bahagia di berikan kepada keluarga Heroni SSos dan keluarga Drs Suryaminsyah.

tujaun dari pelaksanaan kegiatan tersebut disamping untuk menciptakan keluarga yang bahagia sehat dan sejahtera, juga merupakan agenda tahunan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Karimun. sekaligus sebagai sosialisasi kepedulian terhadap pembangunan pemberdayaan masyarakat yang diutamakan dari keluarga.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karimun, Hj Noorlizah Nurdin, kepada KARIMUN EXPOSE mengatakan bahwa dalam melaksanakan programnya tim penggerak PKK Kabupaten Karimun terlebih dulu melakukan pendekatan terhadap kelaurga di Karimun melalui kegiatan-kegitan kemasyarakatan. dengan memberdayakan tim penggerak PKK di lingkungan kelurahan dan desa, harapannya kedepan masyarakat di Karimun akan menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera.

"Kegiatan ini disamping bersempena dengan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 35, juga merupakan langkah awal untuk mensosialisasikan kepada masyarakat Karimun pentingnya kelaurag yang sehat. Apabila keluarga yang sehat dapat terwujud maka untuk mendukung program pembangunan Karimun kedepan akan terwujud dengan baik," jelasnya.

Norlizah, juga mengatakan untuk 2008 tim penggerak PKK Kabupaten Karimun akan melaksanakan program yang sudah tersusun dengan baik. ada beberapa program yang menjadi pokok pemikiran untuk dilaksanakan diantaranya adalah kegiatan keluarga sehat, posyandu, sosialisasi perundang undangan hukum dan HAM yang berkaitan dengan penyetaraan gender dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Dalam waktu dekat ini kami juga akan menyelenggarakan seminar tentang penyetaraan gender dan sosialisasi UU tentang KDRT. Diharapkan kegiatan-kegiatan ini nantinya akan menjadi kegiatan tahunan yang rutin untuk dilaksanakan," katanya

Namun sebagai pendukung realisasinya diharapkan kepada seluruh pengurus tim penggerak PKK Kabupaten Karimun untuk saling mendukung dan melaksanakan tanggung jawabnya dalam berorganisasi untuk kepentingan masyarakat Karimun. usai pelaksanaan kegiatan jalan santai juga akan dilaksanakan lomba Nasyid tingkat SLTA se Kabupaten Karimun. (poenk)

NURDIN: "Kebijakan Saya Tidak Ada Unsur Politiknya"

* Menyikapi Catatan Legislatif Terhadap Pemkab Karimun

KARIMUN EXPOSE - Kinerja instansi yang ada di lingkungan Pemkab Karimun mendapat sorotan keras dari lembaga legislatif DPRD Kabupaten Karimun pada paripurna pengesahan APBD tahun 2008. Pasalnya dari penggunaan dana APBD tahun 2007 sebagian besar tidak maksimal untuk tujuan pembangunan Karimun kedepan, karena masih terdapat pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan hasilnya tidak memuaskan bagi masyarakat. Legislatif meminta Bupati Karimun menyeleksi kembali aparat yang ada di bawah naungan Pemkab Karimun.

Hal ini menjadi perhatian utama Bupati Karimun sebagai pimpinan tertinggi di lingkungan Pemkab Karimun. Bupati Karimun H Nurdin BAsirun langsung mengadakan rapat evaluasi dengan kepala dinas dan badan di lingkungan Pemkab Karimun untuk menyikapi catatan dari pandangan akhir beberapa Fraksi di DPRD Karimun. Kedepan tahun 2008 tidak ada lagi catatan-catatan yang negatif dari DPRD, supaya dapat didengarkan dan segera dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Salah satu catatan yang menjadi pemikiran Bupati Karimun adalah agar setiap pelaksanaan kegiatan tidak ada kepentingan politis. karena kedepan hasilnya akan menjadi pandangan negatif dari kalangan masyarakat, hal ini terbukti dari catatan dewan pada pandangan akhir fraksi pada pengesahan APBD 2008. menurut bupati dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan bupati tidak ada kepentingan politisnya.

"Saya adalah orang yang paling bebas hal-hal yang berkaitan dengan politik, karena saya adalah orang yang dulunya tidak kenal dengan politik. murni tujuan saya adalah untuk kepentingan masyarakat banyak, jadi saya berharap dari satuan kerja yang ada di lingkungan Pemkab Karimun untuk tidak melaksanakan kewajiban kerja karena tujuan politis," kata Nurdin kepada wartawan, usai mengikuti rapat paripurna pengesahan APBD 2008 di gedung DPRD Karimun Senin (7/1)

Nurdin, menegaskan bahwa setiap kebijakan bupati tidak ada unsur politisnya. Oleh karena itulah dalam waktu dekat kemungkinan untuk melakukan seleksi dilingkungan satuan kerja dinas dan Badan yang mendapatkan sorotan keras tersebut. Apabila diperlukan untuk melakukan penggantian maka hal tersebut akan terjadi

"Bongkar pasang di lingkungan dinas dan Badan tersebut pasti ada dan akan dilakukan, karena hal ini sudah menjadi pemikiran yang harus disikapi dan untuk membuktikan bahwa kebijakan saya tidak ada unsur politiknya. kalau memang dari satuan kerja ini dinilai tidak mampu maka sudah seharusnya saya melakukan penggantian, kalau perlu merekrut tenaga dari luar yang sanggup melaksanakan tanggung jawab dengan benar," Tegas Nurdin. (poenk)

Pulau Kecil Tak Boleh di Tambang

* Menyikapi Penambangan Bauksit di Karimun

KARIMUN EXPOSE - Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, juga mengaku sangat terkejut saat dalam perjalanan dengan menggunakan helikopter dari Batam menuju Tanjungbalai Karimun. Keterkejutan Freddy karena melihat Sebuah tongkang bermuatan penuh yang diduga bauksit melintas di depan matanya, tongkang tersebut melenggang tanpa pengawalan dari pihak terkait di sekitar perairan antara Karimun dan Batam.

Freddy menduga bauksit tersebut ditambang di pulau-pulau di sekitar Kepri. “Saya barusan melihat kapal tongkang bauksit melintas di depan saya. Apakah ada selama ini pengawasan dari aparat terkait?,” ungkap Freddy di hadapan sejumlah muspida di Karimun.

Freddy memandang miris terhadap usaha pertambangan bauksit saat ini. Ia mengatakan, pertambangan bauksit selama ini lebih berorientasi mengekploitasi sumber daya alam sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.

“Penambangan bauksit tersebut lebih banyak dilakukan oleh mafia. Pasalnya dari hasil investigasinya, bauksit yang di kirim ke Singapura ternyata lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan, hasil penambangan di dalam negeri sendiri. Ini benar-benar ada, bagaimana dengan pengawasan petugas terkait kita di sini,” kecam Freddy.

Freddy menyebutkan, banyak kamuflase dari kegiatan penambangan bauksit ini. Ia membeberkan dari sekitar 1.000 ton bauksit yang diangkut ke Singapura, ternyata kelebihan muatan sekitar 1.500 ton.

“Data itu saya dapatkan langsung dari Singapura. Singapura negara pajak, tidak satu pun yang bisa mengelabui petugas mereka, terkait jumlah ekspor bauksit tersebut,” beber Freddy. Artinya jumlah muatan bauksit yang sesungguhnya ternyata lebih besar dari yang dilaporkan kepada pihak terkait di Indonesia.

Freddy menegaskan pulau-pulau kecil dilarang untuk dilakukan aktifitas penambangan. Karena pulau kecil sudah lebih cocok diperuntukkan sebagai daerah konservasi, budidaya laut, pariwisata, perikanan tangkap, pertanian organik dan peternakan skala rumah tangga, serta untuk tujuan pendidikan dan penelitian. Intinya, pulau-pulau kecil tersebut tidak cocok untuk dilakukan aktifitas penambangan, baik pasir darat maupun bauksit.

“Yang masuk dalam kategori pulau-pulau kecil itu adalah yang memiliki luas 2.000 kilometer per segi, pulau-pulau kecil tersebut tidak boleh dilakukan penambangan. Dan kita telah memberikan kewenangan izin penambangan tersebut kepada bupati,” terangnya. (poenk)

Freddy: “Saya Tidak Akan Mengeluarkan Ijin Pasir Laut”

* Dinilai Menguntungkan Singapura

KARIMUN EXPOSE - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Freddy Numberi, yang datang ke Karimun Selasa (15/1), menjadi tanda Tanya besar. Pasalnya kedatangannya bersama dengan Bos Artha Graha Grup Tommy Winata ke Kantor Bupati Karimun, yang sehari sebelumnya bertemu dengan Bupati Karimun.

Freddy Numberi dan Tommy datang ke Karimun dengan menggunakan helikopter yang digunakan Tommy sehari sebelumnya. Setibanya di Kantor Bupati Karimun Freddy, Tommy, Bupati Karimun H Nurdin Basirun dan beberapa unsur muspida di Karimun kemudian mengadakan rapat terbuka di ruang rapat Utama Kantor Bupati Karimun.

Awalnya, di ruang rapat Kantor Bupati Karimun di lantai III, Nurdin sempat memaparkan apa saja potensi-potensi yang terdapat di Karimun seperti tambang, rumput laut, serta pemanfaatan pulau-pulau di Karimun untuk menjadi kawasan wisata.

Namun ujung-ujungnya pembicaraan tersebut menyerempet hingga ke masalah pasir laut. Topik pembicaraan pun mulai memanas. Nurdin memang sebelumnya sempat , mengungkapkan di forum mengenai bagaimana kesulitannya kapal-kapal besar untuk melintas di perairan Karimun, akibat dangkalnya perairan tersebut. “Jadi untuk memperlancar itu kita perlu melakukan pendalaman dengan melakukan pengerukan,”ungkap Nurdin.

Namun Freddy tampaknya cepat tanggap. Ia yang didaulat untuk berbicara mengatakan, pasir laut yang beberapa waktu sempat menjadi komoditi ekspor, ternyata tidak berdampak apapun terhadap perkembangan daerah penghasil pasir laut itu sendiri. Tapi yang terjadi, justu negara Singapura yang sangat diuntungkan dari berbagai aspek termasuk pajak dan pembangunan.

Selama rapat berlangsung Tommy hanya tampak diam dan tidak sepatah katapun dilontarkansembari terus menyimak pembicaraan tersebut hingga selesai. Berbeda sehari sebelumnya, Tommy banyak menyikapi tentang SEZ. Sepanjang rapat, hanya Freddy dan Nurdin yang berbicara di depan forum tersebut. Sedangkan beberapa pejabat lainnya hanya mendengarkan.

Mengenai penanganan kedangkalan perairan di Karimun yang sempat diungkapkan Nurdin, sehingga perlunya pengerukan di beberapa titik di perairan Karimun, Freddy menambahkan, hal tersebut perlu dikaji lebih dalam. Kecuali memiliki manfaat ekonomis bagi kepentingan daerah

Saat ditanya mengenai komitmennya untuk tetap tidak mengeluarkan izin ekspor pasir laut, Freddy dengan tegas menyatakan berjanji tidak akan terjadi lagi selama ia masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. “Selama saya masih menjadi menteri, saya tidak akan mengeluarkan izin ekspor pasir laut, dan hal ini tentunya harus disertai dengan komitmen pejabat di daerah,” ungkapnya.

Freddy menilai, ekspor pasir laut beberapa waktu lalu tersebut, sangat merugikan Indonesia, terutama daerah penghasil pasir laut seperti Kepri. Ironisnya, justru hasil dari pasir laut itu lebik banyak dinikmati negeri tetangga Singapura.

Sesuai data yang di pegang Freddy selama ini, Singapura menerima pajak dari pasir laut tersebut mencapai Rp 105 triliun, disamping itu bertambah luasnya Singapura. “Dia enjoy bisa menerima pajak triliunan namun kita sendiri tidak dapat apa-apa. Kita akan terus disebut bangsa yang bodoh nantinya,” ungkap Freddy dengan tegas. (poenk)

Dinas Pariwisata Tetap Melaksanakan Agenda Yang Ada

* Berupaya Melakukan Pembenahan Infra Struktur

KARIMUN EXPOSE - Tahun 2008 Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun tetap menjalankan agenda event yang ada pada tahun 2007. Yakni fokus terhadap kegiatan pariwisata seperti Lomba Sampan Layar dan Jong, Dangkong, Lomba, Lomba Duta Wisata Karimun, Lomba Mancing, Lomba Gasing dan Layang-layang, Festival Lagu Melayu, Musik Remaja. ditambah dengan lomba Teater dan Pantun antar Sekolah.

Sedangkan mengenai peningkatan infra struktur kepariwisataan, di fokuskan kepada pembenahan obyek wisata Karimun yang ada saat ini masih dalam pengajuan. sambil menunggu akan dibangunnya infra struktur yang lain oleh pemerintah Kabupaten Karimun dengan menggunakan APBD Karimun dan Provinsi Kepri.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun Drs Suryaminsyah, ketika di temui wartawan diruang kerjanya Jumat (4/01) menjelaskan, harapan kedepan pihaknya mengharapkan adanya dukungan maksimal dalam meningkatkan kinerja. karena bagaimanapun tujuan utamanya melaksanakan program kerja Daerah demi terlaksananya pambangunan yang optimal untuk kepentingan masyarakat Karimun.

"Untuk program kegiatan pariwisata masih melaksanakan program yang di agendakan pada 2007, sedangkan untuk infra struktur pendukung kita juga masih dalam tahap pengembangan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata oleh pemerintah Kabupaten Karimun. Namun yang jelas kita masih melakasanakan pembenahan serta penataan obyek wisata yang sudah ada, dan saat ini masih dalam pengajuan. namun yang jelas kita akan melakukan koordinasi dengan pihak masayarakat setempat, pemerintah Desa dan Kecamatan guna ikut mendukung program pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan infra struktur," jelas Wak Min, Panggilan Akrab Drs Suryaminsyah.

Wak Min menambahkan, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nati mendapat dukungan dari pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. untuk itulah pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang mendukung pembangunanan sarana pariwisata di Kabupaten Karimun, khususnya Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dan DPRD Provinsi Kepri. dengan akan dibangunnya Taman Kota dan Sumber Air Panas yang menelan dana Rp 1 Milyar lebih.

Bea dan Cukai Gagalkan Penyelundupan 3.600 Hand Phone

KARIMUN EXPOSE - Aparat Bea dan Cukai wilayah II Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (25/12) sekitar pukul 10.00 Wib kembali menggagalkan penyelundupan 3.600 telepon selular berbagai jenis dan accesorisnya dari KM Samudera Indah GT. 34 di Perairan Karimun Anak, kapal tersebut membawa barang dari Singapura. Ribuan ponsel tersebut dikemas dalam 30 kardus.

Rencanananya barang selundupan tersebut akan diturunkan di Pelabuhan Dumai, namun saat patroli BC-119 dengan Kopat Herry Kusnadi melakukan penegahan dan penindakan, ternyata nahkoda dan 2 ABK KM Samudera Indah tidak dapat menunjukkan dokumen kepabeanan. kemudian kapal beserta barang muatannya dibawa ke Kanwil II DJBC Tanjung Balai Karimun untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ponsel tersebut akan diselundupkan ke Indonesia melalui Dumai, Riau. Hingga kini, pemilik barang belum diketahui, sedangkan Rahman selaku nahkoda KM Samudera Indah dan 2 anak buah kapal ditahan sebagai tersangka.

Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun, Saifullah Nasution, kepada wartawan Kamis (27/12) menjelaskan, bahwa ribuan ponsel berbagai merk dan jenis seperti, Ericsson, Nokia, Sony Ericsson, Philip, Baizhao, ZTC, beserta battery, charger dan accesoris lainnya itu bernilai sekitar Rp 2 miliar lebih.

"Jumlah dari barang selundupan berupa hand phone dan accesorisnya tersebut sekitar Rp 2 Milyar 400 ribu rupiah. dari jumlah tersebut negara di perkirakan mendapat kerugian sebesar Rp 300 juta," jelas Syaifulloh.

Sayaifulloh juga menjelaskan bahwa alasan penindakan tersebut, karena melanggar pasal 102 UU No. 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan dengan ancaman pidana penjara paling 10 tahun dan denda paling banyak Rp 5 Milyar, serta Peraturan Menhub No. KM 10 tahun 2003 tanggal 28 Januari 2003 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi. (poenk)

Apindo Dukung Pelaksanaan SEZ di Karimun

* Rangkul Investor Dari Malaysia

KARIMUN EXPOSE - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Karimun, merangkul investor dari Malaysia dan menawarkan untuk dapat berinvestasi di Karimun dalam berbagai aspek. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa APINDO Kabupaten Karimun mendukung pelaksanaan SEZ dengan maksimal.

Rombongan para investor dari Malaysia yang dipimpin Oleh Ketua Perhimpunan Perniagaan Cina Malaysia, Dato' Tan Seng Leu ini disambut oleh Ketua APINDO Kabupaten Karimun Dwi Untung bersama pengurus APINDO, di pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun, Sabtu (5/1), diawali dengan pengalungan bunga oleh ketua APINDO Kabupaten Karimun. Rombongan kemudian diarahkan ke Kantor Bupati Karimun Untuk di perkenalkan kepada Bupati Karimun.

Setibanya di Kantor Bupati Poros, Rombongan langsung di temui oleh Bupati Karimun H Nurdin Basirun, yang kemudian setelah acara pekenalan Bupati langsung memaparkan kondisi Karimun menjelang pelaksanaan Special Economic Zone (SEZ). Dengan detail Bupati menjelaskan prospek investasi di Karimun dan meperlihatkan kawasan yang akan dijadikan sebagai kawasan investasi bagi para investor.

Bupati Karimun, H Nurdin Basirun, sangat berterima kasih kepada pihak APINDO yang mendukung pelaksanaan SEZ di Karimun dengan memperkenalkan karimun kepada pengusaha dari Malaysia. bupati juga berharap bukan hanya sampai disini saja, tapi kedepan APINDO juga bisa lebih dapat berperan serta meyakinkan para investor tentang prospek investasi di Karimun.

"Saya sangat berharap program SEZ untuk di Karimun menjadi sebagai ujung tombak untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian Karimun sehingga masyarakatnya dapat makmur dan sejahtera. karena bagaimanapun kalau kita berada hidup di daerah maka kita harus berupaya untuk turut meningkatkan pembangunannya. hal ini sudah dibuktikan oleh APINDO dengan upayanya mendukung SEZ dan mendatangkan Investor, kalau bisa lebih banyak lagi," kata Nurdin, sambil berkelakar.

Menanggapi hal tersebut Ketua APINDO Kabupaten Karimun Dwi Untung, mengatakan bahwa ini merupakan wujud harapan bersama untuk membangun Karimun kedepan. disampign itu sebagai upaya mensukseskan SEZ, APINDO sebagai asosiasi pengusaha yang ada di Karimun mencoba meberikan yang terbaik untuk daerah yang selama ini mereka tempati untuk usaha.

"APINDO akan tetap membantu sepenuhnya program pembangunan pemerintah terutama untuk mensukseskan SEZ, dengan tujaun tersebut maka APINDO juga berharapo investor dapat berinvestasi di Karimun lebih besar. APINDO Siap menjadi mitra, apa yang dibutukan oleh investor mulai dari masalah investasi dan hubungan dengan pemerintah sampai masalah pekerja APINDO akan bantu sepenuhnya," Jelas Dwi Untung.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Perhimpunan Perniagaan Cina Malaysia, Dato' Tan Seng Lieo. mengatakan bahwa tujuannya datang ke Karimun di samping memenuhi undangan APINDO mereka juga ingin menawarkan kerjasama dalam masalah perdangan dan industri, khususnya untuk kebutuhan bahan pokok. untuk industri perdangangan mereka siap memberikan dukungan yang maksimal dengan harga yang lebih murah dan terjangkau namun mutu bagus. Tan Seng Lieo, juga melirik industri perkayuan di Karimun untuk dijadikan industri meubel.

Usai melakukan ramah tamah dengan Bupati Karimun di ruang rapat utama, rombongan investor dari Malaysia melakukan kunjungan kebeberapa tempat industri di Karimun. pertama rombongan yang didampingi pengurus APINDO Kabupaten Karimun melakukan kunjungan ke PT KSS sebagai kawasan industri pengagalangan kapal di Karimun, kemudian melanjutkan ke PT TIRTA ARGAJAYA Pongkar yang merupakan tempat industri air mineral kemasan merk Atarin.

usai melakukan kunjungan ke beberapa tempat industri di Karimun rombongan kembali ke tempat menginap di hotel Padi Mas, malam harinya melakukan jamuan makan malam bersama Bupati Karimun dan instansi terkait. (poenk)