Minggu, 09 Maret 2008

Penyangga Musim Utara Yang Sia – Sia

#Tidak ada yang berminat karena sudah lewat
Sedanau, (KE) - Beginilah jadinya jikalau pengelola yang ditugaskan untuk penyambung hidup masyarakat selama musim utara tidak professional, sehingga akan terkesan seperti main-main dan menimbulkan tanda tanya.

Bagaimana tidak, program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah, mengingat musim utara sangatlah rawan, dimana pada tahun lalu masyarakat sangat ketergantungan akan bahan pokok yang jarang bisa ditemui, karena ombak dilaut dan cuaca tidak memungkinkan buat perjalanan.

Kita lihat di Sedanau yang masih daerah Bunguran Barat, dimana masyarakatnya juga mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam hal penyanga musim utara ini, terkesan seperti tidak mengharapkan program tersebut.

Ketua LSM Transparansi, Jami’at dalam kesempatan wawancara, mengatakan bahwa program penyangga musim utara tahun ini terkesan akal-akalan, karena masyarakat hanya mendapat jatah 2 kg saja, bagaimana mungkin, musim utarakan lama.

“Ini juga kurang efisien, karena harga di pasar dengan harga yang ditawarkan oleh pemerintah melalui penyangga tersebut hanya beda 500 rupiah saja, sedangkan mereka untuk mendapatkan jatah tersbut harus pergi menggunakan jasa ojek, malah bertambah biayanya.”lanjut Jami’at

“Mengenai kwalitas program tersebut, ada yang didapati sudah berulat, seperti halnya tepung, kemungkinan sudah terlalu lama di gudang. karena sasarannya sudah tidak tepat, musim utaranya sudah lewat jauh sekali, barangnya baru datang . Sampai saat ini bahan-bahan masih banyak karena minat dari masyarakat terhadap program ini memble, RT saya boleh dikatakan yang mengambil hanya 4 orang saja.”ungkap Jami’at yang juga ternyata sebagai ketua RT

Mengenai cara pendistribusiannya dilapangan juga telah menyalahi aturan, bukan seperti yang diharapkan oleh Disperindag melalui kecamatan, namun melalui rekanan.

Berarti telah terjadi pembohongan terhadap publik, seperti yang diberitakan oleh sebuah media, bahwasannya pendistribusian penyangga musim utara ini dilakukan oleh kecamatan, berdasarkan pernyataan TU Disperindag, Senagip.

Hingga kini hasil dari penjualan penyangga musim utara di Sedanau boleh dikata hanya 20% yang berjalan, jadi selebihnya mubazir.(Haffiz)

Tidak ada komentar: