Minggu, 09 Maret 2008

Proyek Jalan Sudirman Yang Penuh Tanda Tanya

#Kurangnya Perencanaan oleh konsultan Jalan
Sedanau, (KE) - Keteledoran dalam pengerjaan sebuah proyek pembangunan berakibat fatal bagi masyarakat, apalagi kalau proyek tersebut diduga sarat dengan permainan. Salah satu contoh pembangunan jalan di Kecamatan Sedanau Bunguran Barat, tampak tiang listrik dibiarkan tetap berdiri di tengah jalan.

Proyek yang diperkirakan menelan dana milyaran rupiah tersebut terlihat sia-sia, ada dugaan proyek tersebut karena unsur kesengajaan dari pihak pengelolaannya. Muncul istilah yang penting dapat proyek dan dikerjakan, dalam pelaksanaanya tidak terdapat plang papan nama pengerjaan jalan oleh kontraktor dan terlepas dari pengawasan konsultan jalan.

Gambaran ini bisa dilihat, begitu sampai dipelabuhan Peri Sedanau menuju jalan Sudirman Lama, terdapat Jalan dimana ditengah-tengah jalan terdapat tiang listrik yang masih berdiri tegak, mengakibatkan satu lajur jalan terbagi dua oleh tiang listrik tersebut. Apabila tidak berhati-hati dalam berkendaraan akan celaka menabrak tiang listrik.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Sedanau, Gadiligas Sabli mengatakan, dari awal pembangunan jalan pihaknya telah menanyakan mengenai pemindahan tiang-tiang listrik ini, namun Kepala Distamben Agus Basri menyatakan dananya tidak cukup. Padahal dana pemindahan tiang PLN itu sudah diplot sekitar 800 juta.

Sampai saat ini kita tidak mengetahui apakah dana itu di alihkan, atau kemana belum ada yang tahu secara jelas. Namun ketika Bupati Natuna Drs Daeng Rusnadi Msi, berkunjung ke Sedanau merintahkan Kepala Dinas Kimpraswil Kabupaten Natuna Minwardi, agar tiang –tiang itu segera dipindahkan, sehingga tidak mengganggu pemandangan dan pengguna jalan.

Lebih Sabli, menyatakan sikap sangat menyayangkan, kenapa tidak dari awal pembangunan jalan tiang-tiang listrik dipindahkan, sehingga tidak merugikan pemerintah dan tidak akan merusak pembangunan jalan yang sudah ada.

Mengenai standar bestek besi yang digunakan, Sabli enggan memberikan komentar karena merasa dirinya tidak memahami masalah tersebut.

Ketua LSM Transparansi, Jami’at, justru memberikan komentar yang menyatakan bahwa telah terjadi kebocoran dana sebesar 50% terhadap pembangunan Jalan Sudirman, serta bestek besi yang digunakan tidak sesuai dengan standar yang semestinya dan telah menyalahi prosedur.

“Saya khawatir kelak jalan ini bisa menimbulkan kecelakaan, karena pembangunannya bisa dikatakan asal jadi. Mulai dari dokumen pelelangan kita ketahui bahwa pekerjaan proyek tersebut banyak penyimpangan. Anehnya lagi kita tidak mengetahui proyek ini dikerjakan oleh siapa, karena selama pelaksanana pekerjaan kita tidak melihat adanya papan nama pengerjaan proyek," ungkapnya.

Jamiat juga menjelaskan, Proyek yang menelan dana hingga 4 miliar rupiah ini memang diduga sarat dengan permainan, karena dari bestek besi yang digunakan hanya berkisar 12 dan 16 mili bukan 22 mili sesuai dengan standar.

"berapa kerugian yang dihadapi oleh Pemerintah? Yang jelas pemenang proyek ini yang mendapatkan keuntungan, atau memang telah terjadi persengkokolan dengan pihak-pihak terkait," imbuhnya.

Jami’at pernah membicarakan hal ini di forum, bersama dengan pihak kimpraswil pada saat rapat konsultan pembangunan bendungan di Sedanau ini. "Minwardi mengatakan bahwa soal pelaksanaan dilapangan sudah kami serahkan pada konsultan pengawas," ujar Jamiat menirukan omongan Kadis Kimpraswil.

“Bagaimana bisa diserahkan kepada konsultan pengawas, sedangkan konsultan pengawas itu sendiri jarang ditempat untuk mengontrol pembangunan jalan tersebut, oleh karenanya kami serahkan kepada PPTKnya, namun juga tidak ada tanggapan, jadi saya ulangi bahwa proyek pembangunan jalan Sudirman ini ditengarai telah bocor dana APBDnya sebesar 50%, yang jelas masyarakat telah dirugikan baik dari segi keselamatan maupun dari ketahanan jalan itu sendiri," ungkap Jami’at

Mengenai tiang listrik yang berada ditengah jalan, Jami’at mengatakan sudah pernah menyampaikan ke pihak Distamben, namun Distamben mengatakan tidak mempunyai dana untuk itu.(Haffiz)

Tidak ada komentar: